Sharing CPNS #1 – Memilih Formasi, Seleksi Administrasi sampai Tes SKD
Kali ini aku mau sharing tentang pengalamanku mendaftar CPNS formasi 2019. Pengalaman ini adalah kali kedua aku mendaftar CPNS dan aku merasakan perbedaan persiapan dan hasil pada pengalaman pertama dan keduaku.
Oktober 2019, ada dua orang
temanku datang ke rumah untuk silaturahmi. Pada akhirnya, pertemuan saat itu
memberiku semangat untuk bisa mempersiapkan diri mengikuti CPNS 2019 yang belum
tahu kapan akan dibuka pendaftaran, belum tahu juga pada formasi dan instansi
apa aku akan melamar.
Atas dasar goal yang sama, kami berkomitmen untuk rutin belajar bersama setiap akhir pekan yang dimulai sejak akhir pekan terakhir bulan Oktober 2019 hingga akhir bulan Februari 2020. Target kami saat itu adalah lolos pada tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang soal-soalnya masih bisa dipelajari bersama meski pilihan formasi kami beda. Meskipun belum ada kepastian pendaftaran CPNS, kami tetap rutin belajar bersama dengan pembagian tugas PJ materi dari setiap kami. Berhubung materi yang dipelajari ada tiga dan jumlah kami kebetulan ada tiga juga jadi pas pembagian PJnya. Temanku yang dari FEB sebagai PJ Tes Intelegensia Umum (TIU) – ada hitung-hitungan, temanku yang dari Filsafat sebagai PJ Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) – tentang negara dan kebangsaan, dan aku yang dari Fisipol sebagai PJ Tes Karakteristik Pribadi (TKP) – no reason hehe. Gak lupa juga kami bikin jadwal materi setiap pertemuan supaya gak bingung dan berujung ngobrol aja. Wkw. Kami juga iuran untuk beli aku AyoCPNS and it's so worth it.
Bulan Novemberpun tiba dan
lowongan formasi yang dicari dari berbagai instansipun mulai bertebaran di
kolom chat WhatsApp Group. Sebagai seorang calon pelamar yang jurusannya
spesifik, jadi agak tricky untuk memilih lowongan dengan penamaan
jurusan yang dicari karena ada lowongan yang mencantumkan kebutuhan jurusan
dengan spesifik dan ada juga yang terlalu umum. Misalnya lowongan yang
dicari Sosial Politik, sudah tentu aku bisa mendaftar hanya saja jurusan yang
berada dalam rumpun sospol lainnya juga bisa mendaftar – seperti komunikasi,
sosiologi, politik – means ada resiko pendaftar membludak, persaingan
semakin ketat. Sedangkan untuk jurusan dengan penamaan Pembangunan Sosial dan
Kesejahteraan (yang pada saat aku mendaftar) hanya ada di UGM, sehingga untuk
mendaftar jurusan yang selini dengan jurusan PSdK masih harus
dikonfirmasi ke instansi pembuka lowongan apakah bisa mendaftar atau perlu menambahkan
surat keterangan lainya – seperti ilmu kesejahteraan sosial, sosiatri. Beberapa
teman ada yang menanyakan ke hotline instansi terkait apakah jurusan
PSdK bisa mendaftar ke lowongan yang mencari jurusan satu rumpun ilmu dengan
PSdK namun penamaannya berbeda. Jawaban setiap instansi rupanya
berbeda-beda, jadi memang perlu sabar dan jeli dalam memantau lowongan formasi
yang dibutuhkan. Oh iya, sebenarnya pada website BKN sudah disediakan kolom
pencarian untuk formasi jabatan dan jurusan, jadi gak perlu nunggu info
pdf dari WAG.
Pertimbangan lain yang tidak
kalah penting adalah memilih formasi jabatan dan instansi. Sebelum
memilih formasi jabatan, alangkah lebih baik jika melihat tugas kerja
formasi tersebut dan sesuai dengan passion diri atau tidak. Pemilihan
instasi juga perlu berbagai referensi. Ada berbagai jenis instansi pemerintah
mulai pemerintah kabupaten/kota, pemerintah daerah, kementerian maupun lembaga.
Pada pendaftaran CPNS 2018 aku memilih formasi suatu badan pemerintahan yang
penempatannya di daerah asalku, dengan 2 jurusan yang dicari, namun hanya 1
orang yang dicari pada formasi umum. Kemudian pada tahun berikutnya, aku
memutuskan untuk memilih instansi level kementerian – karena pernah denger juga
kalau formasi di kota pelajar saingannya gak cuma dari warga lokal aja dan
lebih pintar-pintar tentu saingannya.
Syarat administrasi yang
disyaratkan oleh instansi pusat dan daerah juga berbeda. Sebagai contoh,
beberapa instansi di salah satu daerah membutuhkan syarat yang lebih banyak
seperti kartu kuning, surat Kesehatan dari pusat Kesehatan daerah tersebut.
Sedangkan beberapa instansi pusat ada yang lebih simpel seperti hanya
melengkapi berkas yang ada di web instansi dan mengunggahnya.
Formasi yang kupilih mencari 16
orang dari jalur umum dengan 7 jurusan yang dicari – sosiologi, kesos, PSdK,
psikologi, antropologi, antropologi sosial dan antropologi budaya. Jumlah
formasi dan jurusan dicari yang cukup banyak harus diimbangi dengan kemungkinan
resiko banjir pelamar. Jumlah pelamar pada pendaftaran CPNS tahun sebelumnya
dapat diketahui, namun saat ini informasi jumlah pelamar tidak dimunculkan
lagi.
Dengan adanya asumsi itu, aku sudah mempersiapkan diri apabila banjir pesaing. Ternyata benar, pelamar formasiku saat itu sekitar 1400. Kemudian gugur separuh di seleksi administrasi. 701 pelamar ini bersaing memperebutkan 48 posisi yang akan disaring pada SKD.
Jadwal SKDku pun jatuh pada
tanggal 1 Maret 2020 sesi 2 di BKN, Jakarta – means 2 hari sebelum covid
terdeteksi di Indonesia. Nilai SKD langsung muncul setelah selesai mengerjakan
SKD. Bagi yang saingannya sedikit bisa dilihat skor saingannya dan diranking,
tapi bagi yang pesaingnya cukup banyak seperti aku – 700 orang, cukup struggle
untuk kepoin satu-satu.
Komentar
Posting Komentar